kawan

Isnin, 20 Februari 2012

Seringkali lagi

Seringkali, mata ini menangis pada sebuah kekesalan
kala kejahatan menjadi gantian pada kebaikan yang ditinggalkan
Betapa bodohnya saat nafsu berkiblatkan syaitan
Terasa hina tatkala tersadung dari landas sebuah perjalanan

Seringkali, diri ini pegun pada sebuah kekaguman
Indahnya dunia ciptaan tuhan; matahari bintang dan bulan
Hanya pinjaman sementara bagi malhluk yang beriman
Dan aku hanya insan lagha yang acapkali kelalaian

Seringkali, hati ini gerun pada setitis dosa
Dosa noda lalu yang kian bertambah seiring masa
Masih bersisakah pintu taubat buat hambamu ini, wahai sang pencipta?
Masihkah kau terima rayuanku wahai yang maha Esa?

Seringkali, tangan ini kaku pada rezekiMu
Betapa Kamu maha tahu pada mahuku
terasa kerdil makhlukmu ini menghadapMu saban waktu
terasa betapa melimpahnya rahmatMu melimpahi hari-hariku

seringkali, duniaku gelap membaluti saat aku menjauhiMu
Betapa aku berada dalam kesangsian yang haru
Tuhan, panjangkanlah lembayung rahmatMu
Agar aku tahu aku masih punya Kamu
Dalam menelusuri hari-hari gelapku
Agar aku sedar betapa aku malampaui batasanMu
Pada ketetapan yang engkau gariskan
Agar aku tidak lalai leka
Pada dunia yang fana dan sementara

Tiada ulasan: